Notification

×

Bursa Mobile

Tak Lupa Bersyukur Dalam Usaha, Kiat Berwirausaha Susu Kurma Yang Jadi Primadona

Jumat, 27 Mei 2022 | Mei 27, 2022 WIB Last Updated 2022-07-07T16:57:05Z


Bogor - tapakjurnal.com, Pada kenyataannya menjadi seorang pengusaha itu bisa dibilang gampang-gampang susah. Selain diperlukan modal juga diperlukan ilmu serta tekad disiplin agar bisnis atau usaha yang dijalankan menjadi terukur dan terstruktur.

Banyak juga rintangan yang serta merta selalu hadir dalam menjalankan suatu bisnis dan usaha. Itulah mengapa diperlukan bekal ilmu dalam menjalaninya.

Tidak serta melulu suatu usaha atau bisnis yang dijalani selalu mulus tanpa kendala dan hambatan. Terlebih lagi bagi para pengusaha muda yang baru saja terjun pada bidangnya masing-masing. Jikalau kuat mereka akan bertahan, jika tidak maka akan tergerus oleh realita dan tersungkur pada kenyataan. Semua itu diperlukan dasar Niat dan Tekad yang selalu dikedepankan.

Tak jarang juga para pengusaha yang mengeluhkan dari segi modal yang belum cukup terpenuhi. Terlebih lagi sulitnya pengajuan modal usaha serta bunga kredit yang terlambung tinggi, bagi mereka pemain baru dan membuat berpikir dua kali untuk mulai merintis.

Tak seperti janji manis, selalu saja ada celah pesimis. Tetapi itu tidak berlaku bagi pengusaha muda yang satu ini, sebut saja Usni Yadi (21). Mahasiswa semester 6 - Menarasiswa (Mensis) ini pun tak sungkan dalam membeberkan kisi-kisi usaha yang dirintisnya. 
Doc. Foto : Usni Yadi (Kiri), dan Redaktur tapakjurnal : Sigit Rinaldy (Kanan), Dalam sesi wawancara. Minggu, (30/01/22)

SuKur atau populer dengan Susu Kurma. Usaha yang baru dirintis beliau sekitar 8 bulan lalu ini sudah menjadi primadona para penikmatnya. Selain sebagai minuman yang nikmat, Susu Kurma yang ia produksi dipercaya berkhasiat untuk kesehatan.

Usni memaparkan, banyak tantangan serta rintangan yang kerapkali menghadangnya di lapangan. Tanpa niat dan semangat beliau mungkin tidak akan ada SuKur sampai saat ini. 'Selalu bersyukur dalam berusaha,
Tetap SuKur tuk jadi primadona', kata yang tepat tuk menggambarkan salah satu usaha yang dirintisnya.

Berbekal ilmu keterampilan yang ia peroleh sejak bangku SLTP, serta masukan dari Seminar dan teman bisnis yang ia pelajari, kini Usni sudah bisa merasakan omzet yang lumayan menjanjikan. Beliau bisa menghabiskan 8-10 liter susu dan 4-5 kg buah kurma dalam sekali produksi.

Bahan baku produksi biasa ia suplai dari peternakan sapi perah dan toko kurma.
Usni sangat percaya diri akan produk Susu Kurma yang ia tawarkan, terlebih dari bahan baku original serta susu murni segar tanpa pemanis buatan.
Untuk SuKur ukuran 250 ml ia mematok harga 10 ribu rupiah perbotolnya. Untuk pesanan dengan SuKur per 1 liter ia hargai 45 ribu rupiah. Tapi jika ada customer ingin memesan dengan ukuran tertentu juga bisa. 
Bermodal awal sebesar 200 ribu, Omzet pendapat perbulan SuKur yang dijalani Usni berkisar 2-3 juta rupiah perbulan tergantung banyaknya order.

Usaha Susu Kurma dirintisnya tak melulu berjalan mulus, Usni juga harus siap sabar menghadapi berbagai besar kecilnya masalah yang kerapkali timbul.
Mulai dari kehabisan bahan produksi, cuaca yang tidak mendukung, serta sibuknya jadwal perkuliahan yang bentrok dengan pekerjaannya sebagai Guru sekaligus Operator sekolah di SMP Mutiara Insani, Parung - Bogor.

Kendala pembelian bahan baku serta alat yang lumayan jauh terkadang harus stop produksi selama beberapa hari. Meminimalisir hal itu, Usni biasa menyiapkan stok setidaknya 30% bahan baku untuk masa habis produksi.

Untuk memasarkan SuKur, Pemuda 21 tahun ini biasa menawarkannya via Online Store, Reseller, Warung-warung terdekat, dan dari mulut ke mulut.

Ketahanan waktu dari produk Susu Kurma yang ia produksi selama ini menjadi tantangan tersendiri, karena sifat susu murni yang tak dapat bertahan lama di suhu ruang tertentu. Susu Kurma dapat bertahan kurang lebih 2 Minggu jika disimpan pada freezer, 3 hari di lemari non freezer, dan hanya bertahan 1 hari di suhu ruang tanpa lemari pendingin.

Tak sampai di situ, cobaan bertubi-tubi acapkali menghantuinya. Mulai dari kepercayaan konsumen terhadap produk yang ia tawarkan, sampai tragedi tumpahnya Susu Kurma.

"Pernah produk susu saya jatuh dan tumpah delapan liter!," ungkapnya.
Tetapi Usni tetap tergelut optimis, segala innovasi dan kreasi akan terus ia tambahkan. Menurutnya, Motto sikap yang harus ditanamkan pada seorang Wirausahawan yaitu Jujur, Konsisten, dan Berkualitas.

"Iya, innovasi ini akan terus bertambah seiring berjalannya waktu, karena saya ingin mengembangkan olahahan-olahan anakan dari susu, misalnya kerupuk susu, permen, dodol, dan lain-lain," tuturnya kepada tapakjurnal.
Sabtu (21/05/22).

Usni menambahkan, "mengenai harapan usahanya, semoga makin banyak peminat dan bekerkembang lebih pesat serta bisa memiliki toko untuk mengembangkan produk-produk susu dan kurma." 
(27/05/22).

Mulai merintis usaha dan bisnis siapa saja bisa melakukannya.
Tertarik merintis usaha?. Jangan lupa untuk share artikel ini dan ikuti terus artikel menarik lainnya di tapakjurnal.com

Salam Bisnis, Tapakjurnal.







Website Instan
×
Berita & Artikel Perbarui
               
         
close