Tapakjurnal.com - Siapa yang tak suka dengan gorengan ?,
Kurang pas rasanya tanpa hidangan satu ini. Hidangan sejuta umat, di kala
lapar menyambangi. Rasanya yang gurih serta teksturnya yang krispi, ditambah
lagi dengan cocolan saus sambal atau cabai rawit hijau nan cetar membahana.
Membuat siapapun yang menggigitnya seakan tak bisa untuk melepaskan. Termasuk
diri ini yang tak rela melepaskan kenikmatannya.
Gorengan adalah makanan favorit sebagian besar orang Indonesia. Semua umur bahkan, tua muda suka gorengan. Alasan paling umum, karena jajanan yang satu ini termasuk makanan yang bersifat netral. Lalu kenapa gorengan disebut makanan netral?, jawaban paling tepat ialah gorengan merupakan makanan yang cocok di segala situasi. Karena selain sebagai camilan, gorengan bisa juga sebagai menu utama atau lauk pendamping makanan utama.
Dan pada dasarnya gorengan adalah jajanan dengan bahan dasar yang juga terbilang murah untuk membuatnya. Dengan campuran sayuran serta adonan tepung sebagai bahan bakunya, kita sudah bisa meracik goreng yang renyah dan nikmat.
Gorengan di berbagai daerah banyak variannya. Seperti halnya Mendoan dari Banyumas, Odading dari Bandung, serta Lumpia goreng dari Semarang. Tapi, di samping itu semua banyak juga ragam gorengan yang seringkali kita jumpai di kedai gorengan pinggir jalan, seperti Risol, Tempe Goreng, Tahu Isi, Cireng, serta Bala-bala yang tak pernah absen dari wajan penggorengan.
Dilihat dari berbagai sudut hidangan, menjadikannya beragam alternatif pilihan hidangan di berbagai tempat dan acara. Banyak hidangan yang sering kita jumpai pada setiap event yang tak lepas dari peran gorengan. Mulai dari Snack box, yang isinya arem-arem (lontong), pasti ada pendamping gorengan. Di Acara meeting, ketemu gorengan. Kerja bakti, ketemu gorengan. Menu buka puasa, sama gorengan. Teman ngumpul, makan gorengan. Lapar di perjalanan, ngemil gorengan. Ya, gorengan. Si Junkfood yang satu ini memang pas dijadikan sahabat sejati.
Mengapa kita sering dipertemukan dengan hidangan gorengan?. Rasanya sangat realistis untuk menilai camilan yang satu ini. "Simple dan Pas", Simple wujudnya, Pas di segala situasi. Dengan harga yang terjangkau, membuat gorengan semakin memukau untuk dijadikan santapan yang simple dan praktis, apalagi kalo gratis …, hehe. Ngomongin gratis, zaman sekarang mah nggak ada yang gratis. Terlebih lagi, apa-apa juga serba naik. Minyak naik, Gas elpiji naik, Sembako naik.
Melambungnya Harga bahan baku untuk produksi, mau tak mau harga gorengan otomatis ikut-ikutan naik. Walaupun begitu, eksistensi jajanan yang satu ini tak pernah surut di segala situasi. Sungguh, ini sebuah prestasi dari sekian banyak jajanan yang patut diapresiasi.
Harga gorengan juga variatif, mulai dari seribu rupiah, sampe ratusan ribu loh. Iya-kah?. Seperti kita ketahui, harga paling murah saat ini berkisar seribu sampai dua ribu rupiah perbuah di pedagang gorengan kaki lima. Akan tetapi, jikalau kita berkunjung ke negara Belanda misalnya saja, untuk menikmati pisang goreng pun harus merogoh kocek sekitar 900 - 1 juta rupiah. Wow!, nilai yang fantastis untuk satu potong pisang goreng legit nan renyah dibandingkan dengan harga pisang goreng di negara tercinta ini.
Bagi saya, dari berbagai jenis makanan dan camilan, hanya satu teman yang sudah menjadi sahabat, yaitu apalagi kalo bukan gorengan. Teman di pagi dan malam hari sambil menyeruput secangkir kopi hitam. Teman di kala saya baca buku di Halte sambil nunggu Busway, Teman di saat menulis atikel yang panjangnya enam ratus kata, dan kurang lebih harus menghabiskan sekitar 3 potong tempe mendoan dan 4 potong tahu isi goreng dengan irisan cabai rawit hijau serta cocolan kecap manis favorit saya.
Bisa dibilang, “gimana enggak jauh dari yang namanya kolesterol?”, Ya orang camilannya nggak jauh dari gorengan. Maka dari itu, jangan terlalu sering juga, karena sesuatu yang berlebihan juga enggak baik, dan harus diimbangi dengan makanan bergizi juga rajin berolahraga. Nggak terasa, sudah di akhir tulisan. Lumayan menguras energi, membuat pencernaan saya kembali terasa lapar dan ingin segera menyantap gorengan.
Apakah Gorengan termasuk hidangan favorit anda?
Share jika menyukai artikel ini, salam Sosial Tapakjurnal.