Notification

×

Bursa Mobile

Manisnya Rupiah Dari Larisnya Jeruk Peras

Kamis, 16 April 2020 | April 16, 2020 WIB Last Updated 2022-03-21T06:08:34Z

Doc.Image Tapak Jurnal

Bogor - (15/04/20). Di tengah krisis melanda negri, dari wabah yang tak kunjung mereda. Banyak ribuan juta perusahaan tak mampu mereda. Berimbas Karyawan tak dapat makan. Jutaan Buruh tersapu rapuh. Bahkan penganggur pasrah tersungkur. Jalan terbaik patut bersyukur agar hidup jadi terukur.

Sudah saatnya semua harus dapat mengatur, mengatur pola  agar semua dapat mempertahankan sistem perjalanan hidup. Kreatifitas dan rutinitas dapat menjadi penopang rangka hidup agar pola kehidupan berkualitas.
Kreatifitas serta ritunitas pada pola penerapan bisnis dan usaha, merujuk pada bidang usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).

Sebagai contoh dalam penerapan bisnis usaha mikro pada pengolahan berbagi macam buah buahan yang dapat dijadikan peluang rupiah.

Dikutip dari 'wikipedia' Jeruk atau Limau adalah semua tumbuhan berbunga yang termasuk kedalam anggota Critrus dari suku Rutaceae (suku jeruk-jerukan). Anggotanya berbentuk pohon dengan buah yang berdaging dengan rasa masam yang segar, meski banyak juga anggotanya yang berasa manis.

Menilik contoh dari dua orang pebisnis muda yang terampil dalam meracik Es Jeruk peras. Sebut saja Adit (22) dan Zikri (15). Di tengah krisis pandemi yang belum mereda, dua pemuda asal Bogor tersebut tengah mendulang pundi-pundi rupiah dari manisnya perasan buah jeruk.


                     Doc. Image Tapak Jurnal

Di balik bilik stand berukuran 1x1 Meter persegi, Adit dan Zikri dengan kepiawaiannya memerah jeruk peras.
Ya, jeruk peras. Dengan tambahan sedikit campuran Es batu. Sederhana dengan rasa mempesona. 

"Manisnya Alami," tutur Adit dalam wawancara siang itu. 

Usaha yang baru mereka rintis sedikit demi sedikit dapat mereda ekonomi yang makin menghimpit. Cukuplah untuk keperluan makan minum mereka sehari-hari. 


                          Doc. Image Tapak Jurnal
Pada mulanya Adit adalah seorang Karyawan Upah Kerja Harian yang tengah terimbas diliburkannya secara besar besaran oleh perusahaan tempatnya bekerja. 

Dibantu temannya Zikri pelajar yang memang sekolah memprioritaskan belajar sementara di rumah.
Awalnya sembari mengisi waktu luang mereka tercetus ide untuk menjual masker dan tisu didapat dari rekanannya yang berwirausaha. pada akhirnya memutuskan untuk mendirikan usaha 'Es Jeruk Peras' yang dibiayai saudaranya untuk mengisi dan manambah pemasukkan di waktu luang.
Dengan sedikit keahlian dalam berwirausaha serta hobi dalam berbisnis yang dimiliki. Tanpa berpikir panjang Adit dan Zikri dengan semangat menjalani usaha ES Jeruk Peras itu.

Modal awal mereka yang dihimpun dari kantong pribadi serta sedikit suntikan modal dari pinjaman teman dan saudara.
dengan tekad dan semangat tak luntur dalam menjalankan usaha bisnis jeruk peras yang mereka jalani tak lepas dari naik turunnya trafik jual beli. 

Menurut Adit, dalam sehari saja bisa menghabiskan 5kg buah jeruk peras jika cuaca panas dan mendukung. 
meminimalisir daya minat konsumen, saat ini mereka hanya membatasi sedikitnya 100 porsi perhari.

                                            Doc. Image Tapak Jurnal
Pukul 10 pagi mereka bersiap dan menggelar stand Es Jeruk Peras sampai menjelang sore hari. 
Ukuran gelas kecil dihargai 3.000 rupiah sedangkan untuk satu porsi gelas besar biasa mereka jual 5.000 rupiah tergantung  selera konsumen. 

Untuk bahan baku mereka supply dari pasar tradisional dan pedagang buah. Selebihnya mereka bisa mensupply jeruk dari para petani buah jeruk.
Dalam mengatasi naik turunnya trafik pelanggan terhadap minat produk, mereka juga terus berinovasi dalam meracik pembaruan resep usaha yang dijalani. 

Kedepannya Adit dan Zikri juga tak hanya berfokus pada usaha jeruk peras saja. Selain itu mereka juga ingin merabah kepada usaha lainnya. 

Share jika Artikel ini bermanfaat !!
Salam Bisnis ~ Tapak Jurnal












Website Instan
×
Berita & Artikel Perbarui
               
         
close