Bogor
- (28/02/20). Keluhan demi keluhan makin terdengar. Itu semua karena obsesi
yang kian merajai. Karier cemerlang tak boleh terlewati untuk hal menggapai
mimpi.
Ya, Tahun ketahun makin banyak pula populasi
manusia menetap di bumi. makin banyak pula tuk mencari penghidupan di bumi. Hal
yang umum paling penting ialah mencari pemasukan tuk jadikan bekal nanti.
Sepeti halnya karir, banyak sekali lulusan - lulusan terdidik setiap tahunnya.
Jumlahnya melebihi nilai persentase perusahaan yang dilamar dan berakibat
banyaknya penganggur di negri.
Menyikapi
hal itu, sudah sepatutnya para lulusan terdidik untuk dapat memposisikan dan
berbenah diri agar kedepannya mampu bersaing di era globalisasi.
Di sisi
lain, banyak juga industri kelas menengah dan kreatif yang membangun kesadaran
untuk bergerak dalam muatan membangun ekonomi kreatif agar dapat menutupi
perekonomi yang belum kondusif.
Doc. Image Tapak Jurnal
Menilik
contoh dunia usaha perclothingan dari vendor sablon Galeri Hujan Clothing, bersama
Ridwan Setiawan (28), sang owner usaha sablon manual yang dirintisnya.
Menurut Ridwan,
bukan hanya kaos-kaos dan pakaian yang banyak dijual di store atau pasaran, tetapi banyak juga dari perajin sablon yang mulai berinovasi dalam pengembangan
usahanya. Mulai dari segi media dan bahan dasar seperti halnya kain kanvas
untuk totebag, lukisan abstrak pada dinding bingkai, dan masih banyak lagi.
Semua mengikuti selera permintaan pasar.
Doc. Image Tapak Jurnal
Menurut
Ridwan, di samping fungsi sablon sebagai aktivitas karya seni, yang di mana hasil
karya dari sablon ini sudah bukan menjadi konsumtif pribadi melainkan sebagai
alat promosi pada bisnis. misalnya pada seragam kaos komunitas yang di mana bisa
dipakai pada event-event tertentu.
Jauh
sebelum itu, cetak sharing atau sablon ini hanya sebagai media cetak bahan
kaos saja tetapi sudah mulai banyak diimplementasikan ke bahan bahan dasar
lain. Bahkan karya seni handycraft seringkali membutuhkan bantuan sablon untuk
menghidupkan desainnya.
Doc. Image Tapak Jurnal
Ia
juga memaparkan bukan hanya keahlian yang kita bisa terapkan pada usaha atau
bisnis, dalam bentuk sosial juga bisa bermanfaat, misalnya pada persiapan
menyambut 17 Agustusan, yaitu dalam pembuatan bendera, pernak pernik dan lain
sebagainya. Dari sini kita sudah cukup dapat menganalisa bahwa setiap orang
mempunyai hak untuk berkarya, mengukur dari keinginan pasar tergantung pada
manajemen bisnis yang dibangun suatu industri.
Menyikapi
semua itu, Ridwan bersama team-Nya membuka peluang untuk para pebisnis muda yang
ingin membuka usaha clothing namun memiliki keterbatasan wadah sarana seperti
modal peralatan dan bahan baku serta SDM untuk menunjang biaya produksi.
Doc. Image Tapak Jurnal
"Jadi,
mereka tinggal kirim sample desain ke kami, nanti kaos kita yang produksi.
Mereka tinggal pasarin ...," kata Ridwan
"Mulailah bergerak untuk menghasilkan suatu karya, sekecil apapun itu yakinlah suatu
saat akan menuai hasil yang besar," tutur Ridwan dalam bincang-bincang
sore di salah satu workshop-Nya itu.
Share, jika Artikel ini bermanfaat !!!
Salam
Bisnis ~ Tapak Jurnal